General Discussion
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, karena melalui komunikasi kita dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Namun, bagaimana jika seseorang memiliki keterbatasan dalam hal berkomunikasi, seperti orang yang tidak bisa mendengar atau orang yang tidak bisa berbicara?
Dalam kajian studi ilmu komunikasi dijelaskan bahwa komunikasi di bagi menjadi 2 bagian , yaitu verbal dan non verbal . Verbal artinya pesan yang disampaikan langsung secara lisan oleh komunikator dan non verbal pesan yang di sampaikan melalui tulisan atau Gerakan tubuh. Tentunya pesan yang disampaikan kepada orang yang memiliki keterbatasan harus lugas. Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (2004), Hafied mendefinisikan pesan seabagai serangkaian isyarat/simbol yang diciptakan oleh seseorang untuk maksud tertentu dengan harapan bahwa penyampaian isyarat/simbol itu akan berhasil dalam menimbulkan sesuatu.Pesan dalam komunikasi harus disampaikan melalui cara dan media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud, serta tujuan pesan itu akan disampaikan dan mudah dicerna oleh komunikan.
Orang yang tidak bisa mendengar atau orang tuli memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, namun mereka masih dapat berkomunikasi melalui bahasa isyarat atau bahasa tulisan. Bahasa isyarat adalah bahasa yang diterjemahkan ke dalam bentuk gerakan tangan dan tubuh yang memiliki arti tertentu. Bahasa tulisan adalah bahasa yang diterjemahkan ke dalam bentuk tulisan dan memiliki arti yang sama dengan bahasa lisan.
Untuk mempermudah komunikasi dengan orang tuli, beberapa teknologi juga dapat membantu, seperti teknologi penerjemah bahasa isyarat, telepon teks (TTY), atau video penerjemah bahasa isyarat. Teknologi-teknologi ini memungkinkan orang tuli untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif dan efisien.
Namun, masih ada beberapa hambatan yang harus diatasi dalam hal komunikasi dengan orang tuli. Beberapa hambatan tersebut meliputi kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang bahasa isyarat, kurangnya fasilitas yang tersedia untuk orang tuli, dan kurangnya dukungan dari masyarakat terhadap komunikasi dengan orang tuli.
Untuk mempermudah komunikasi dengan orang tuli, masyarakat harus lebih memahami dan menerima bahasa isyarat sebagai bahasa yang sama dengan bahasa lisan. Masyarakat juga harus lebih menyediakan fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan oleh orang tuli agar mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Dengan demikian, penyampaian pesan yang efektif kepada orang tuli adalah dengan penyampaian pesan secara non verbal (melalui simbol atau Gerakan tubuh), orang tuli tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain meskipun mereka memiliki keterbatasan dalam hal berkomunikasi. Masyarakat harus memberikan dukungan dan memahami betapa pentingnya komunikasi bagi setiap individu, termasuk orang tuli.
41819137 – Paudji Ramdani
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial & Politik
Universitas Komputer Indonesia